IP ADDRESS
BAB
4
IP
ADDRESS
IP adalah sebuah protocol jaringan, secara umum dijalankan bersama protocol
TCP, sehingga
sering disebut TCP/IP.
Adanya IP
Address merupakan
konsekuensi
dari
penerapan Internet Protocol
untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host
(komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi
memakai TCP/IP
harus memiliki
IP Address sebagai
alat pengenal host pada
network.
Secara
logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu,
suatu IP
Address harus bersifat unik
untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan
IP Address
di seluruh dunia
dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet
yang
di
kenal dengan IANA (Internet
Assigned Numbers Authority) di
www.iana.org
IP address ada dua macam , IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). Berikut
adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat
menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT
mampu untuk
sekadar memperlambat
habisnya
jumlah alamat IPv4,
namun
pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit
sehingga tidak dapat
mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x
10^38 alamat IP yang unik.
Jumlah yang masif ini
lebih dari cukup
untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing
menurun
seiring
dengan
membesarnya ukuran tabel
routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router
dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6
memiliki kemampuan untuk
mengelola tabel routing yang
besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming
saat
beralih dari
satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap
terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar
IPv4.
IPv6: IPsec
dikembangkan sejalan dengan IPv6.
Header IPsec menjadi fitur wajib
dalam standar implementasi
IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat
bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum
dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat
lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-
to-end. Header IPsec
telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap
hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi
lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum
disatukan kembali di
tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang
menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Dasar-Dasar Jaringan Komputer
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan
secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika
sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara
otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa
membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan.
Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan
kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
IP Address Version 4
Oleh karena
sekarang ini secara umum, jaringan komputer masih memakai IPv4,
maka
kita bahas hanya IPV4.
Selanjutnya kata IP Address yang digunakan
dipembahasan ini selanjutnya merujuk ke
IPv4.
IP Address terdiri dari
bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255.
Range
address yang bisa digunakan
adalah dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111.
00000000 00000000 00000000
00000000
11111111 11111111 11111111
11111111
10101100 00010000 11111110 00000001 172 16 254 1
Contoh : Biner Desimal
IP Address dipisahkan menjadi 2 bagian,
yakni bagian bit network dan bagian bit host. Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh
host
yang tersambung
dalam
jaringan yang sama memiliki
bit network yang sama.
Sebagian dari
bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number,
sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A,
kelas B dan kelas C.
Perangkat lunak Internet
Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP
Address.
KELAS A
Ciri IP kelas A :
- Bit pertama adalah 0
- 8 bit pertama adalah bit network dan 24 bit selanjutnya
adalah bit host.
- Jumlah network =
128
- Jumlah host per
network = 16.777.216
0xxxxxxx |
yyyyyyyy yyyyyyyy yyyyyyyy |
0 - 127 |
0 - 255 0 -
255 0
- 255 |
Network Host
KELAS B
Ciri IP Kelas B :
- Bit pertama adalah 10
- 16 bit pertama adalah bit network dan 16
bit selanjutnya adalah bit host
- Jumlah Network = 16.384
- Jumlah Host per Network = 65.536
10xxxxxx yyyyyyyy |
yyyyyyyy yyyyyyyy |
128 - 191
0 - 255 |
0 - 255 0 -
255 |
Network Host
KELAS C
Ciri IP Kelas C :
- Bit pertama adalah 110
- 24 bit pertama adalah bit network dan 8 bit selanjutnya adalah bit host
- Jumlah Network = 2.097.152
- Jumlah Host per Network = 254
110xxxxxx yyyyyyyy yyyyyyyy |
yyyyyyyy |
192 - 223
0 - 255 0 -
255 |
0 - 255 |
Tips :
Network Host
Untuk mempermudah konversi binari ke desimal, bisa digunakan calculator online berikut
: http://mistupid.com/computers/binaryconv.htm
Untuk perhitungan ip address, ip network, ip broadcast, dll. Gunakan ini: http://www.subnet-calculator.com/
Address Khusus
Ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak
boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
1. Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.
A ddress
in i dida p a t den gan m em bu at
sel u r u h
bit
h ost
m en j adi 0 . Tujuannya adalah
untuk menyederhanakan informasi
routing
pada Internet. Router cukup melihat network address untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah
202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada
000000
kantor pos cukup melihat
kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk
menentukan
jalur
mana yang
harus ditempuh
surat
tersebut.
Pekerjaan "routing" surat-surat menjadi
lebih
cepat.
Demikian juga
halnya dengan router di Internet pada
saat melakukan routing atas paket-paket data.
11001010 10011000
00000001
11111010
00
202 152
1 250
Host IP
Address
11001010 |
10011000 |
00000001 |
|
202 |
152 |
1 |
0 |
Network IP Address
2. Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. A ddr ess br oa d cast diperoleh
den gan m em bu a t selu r u h bit h ost pada I P A ddress m en j adi 1 .
Jadi, untuk host dengan IP address 202.152.1.250, broadcast addressnya adalah
202.152.1.255
Seperti diketahui,
setiap paket IP memiliki header
alamat tujuan
berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain
akan
mengabaikannya.
Bagaimana jika suatu
host
ingin mengirim paket
kepada seluruh host
yang
ada
pada networknya ? Tidak efisien jika
ia harus membuat
replikasi
paket sebanyak jumlah
host tujuan. Pemakaian
bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket- paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address.
Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host
yang ada pada
network akan menerima paket
tersebut.
Konsekuensinya, seluruh
host
pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address
tersebut
tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk
host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap
host
memiliki 2 address
untuk menerima
paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Jenis informasi yang dibroadcast
biasanya adalah informasi
11001010 10011000
00000001
11111010
202
152 1 250
111111
Host IP Address
11
11001010 10011000
00000001
202
152 1 255
Broadcast IP Address
PRIVATE IP ADDRESS
Untuk keperluan jaringan lokal /Local
Area Network seperti jaringan
pribadi,
warnet, sekolah, kantor,
laboratorium, dll maka telah ditetapkan range IP Address
Private untuk masing-masing kelas. IP Address ini tidak akan dirouting ke internet, oleh karena itu, ip address ini tidak dapat digunakan
sebagai ip pengenal di Internet.IP private tidak perlu mendaftar ke IANA
Untuk mengkoneksikan IP Private ke internet
maka diperlukan teknik NAT ke IP Public. IP Publik adalah IP Address yang didapatkan dengan cara mendaftar ke
IANA dan IP Publik tidak boleh sama sedunia
karena IP Publik digunakan sebagai pengenal di
internet.
Daftar IP Private adalah sbb :
Kelas A |
10.0.0.0 – 10.255.255.255 |
16.777.216 hosts |
Kelas B |
172.16.0.0 – 172.31.255.255 |
1.048.576 hosts |
Kelas C |
192.168.0.0 –
192.168.255.255 |
65.536 hosts |
NAT (Network Address Translation)
Pengertian dan jenis-jenis NAT sangat luas, tetapi intinya NAT adalah memetakan
IP tertentu ke IP yang lain.
Secara umum, NAT digunakan
untuk mengkoneksikan
IP Private ke internet melalui IP Publik. Keuntungan sistem ini adalah, hanya diperlukan sebuah/sedikit
IP
Publik untuk menangani banyak IP Private. Hal ini menghemat kebutuhan akan IP Publik yang jumlahnya terbatas dan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk
mendapatkannya.
ClearOS mendukung teknik NAT, baik untuk port maupun untuk ip address.
Contoh 1 : topologi dalam mode Gateway via ADSL modem (router):
172.16.5.1
Gw 172.16.5.250
125.21.21.7 192.168.1.2
Gw 192.168.1.1
172.16.5.1
192.168.1.1
ClearOS
Dalam contoh diatas, modem berfungsi sebagai
router.
Dialup
dilakukan di modem (user+password dimasukkan
ke modem)
172.16.5.2
Gw 172.16.5.250
Jadi modem melakukan NAT
dari
ip publik
(125.21.21.7) ke ip
private
(192.168.1.1).
ClearOS juga melakukan NAT dari ip private modem (192.168.1.1) ke ip private
LAN (172.16.5.1).
Jika dialup di modem, maka IP Publik akan melekat dimodem, jika kita akses via
browser, maka ip publik tersebut akan merujuk
ke webconfig
dari modem.
Contoh 2 : topologi dalam mode Gateway via ADSL modem (bridge):
125.21.21.7 172.16.5.1
ClearOS
172.16.5.2
Gw 172.16.5.250
172.16.5.2
Gw 172.16.5.250
Dalam contoh diatas, modem berfungsi
sebagai bridge.
Dialup dilakukan diserver ClearOS
melalui opsi PPPOE (user+password
dimasukkan ke server ClearOS)
Dengan topologi seperti ini hanya diperlukan satu NAT, yaitu dari IP Private LAN
(172.16.5.1) ke IP Publik (125.21.21.7).
Jika kita akses
IP
publik via
browser maka akan
merujuk ke webconfig ClearOS.
Komentar
Posting Komentar
Tulis Komentar